OSTEOPOROSIS lebih banyak menyerang usia manula sebagai bagian dari penuaan. Bukan tidak mungkin bila osteoporosis menghantui usia tua akibat gaya hidup yang justru melemahkan tulang.
Kita semua berharap osteoporosis tidak terjadi kepada kita, karena tulang lemah dapat menyebabkan patah tulang, dan pada gilirannya, menyebabkan segala macam konsekuensi menakutkan.
Namun, bagaimana Anda tahu apakah tulang Anda cukup kuat untuk membuat tubuh tetap aman dan nyaman? Jawabannya, sulit, karena osteopenia—proses penipisan tulang yang mendahului osteoporosis—bisa terjadi tanpa gejala yang jelas.
Berikut adalah tanda-tanda peringatan tulang mulai menipis, seperti diulas Yahoo Health.
Anda mengalami patah tulang lebih dari sekali dalam dua tahun terakhir, atau Anda mengalami patah tulang yang di luar kebiasaan
Tulang Anda harus cukup kuat untuk mempertahankan beberapa dampak patah tulang yang telah terjadi. Jika Anda tidak akan tahu dampak yang terjadi di kemudian hari.
Lakukan tes kepadatan tulang (DXA scan atau densitometri), jenis X-ray khusus yang mengukur jumlah kalsium dan mineral tulang lainnya dalam setiap segmen tulang. Dokter akan menunjukkan apakah tulang Anda cukup padat atau beranjak rapuh).
Tubuh Anda terlalu kurus
Tubuh kurus memiliki tulang kecil dan tipis. Kalau tulang Anda kecil dan tipis, Anda akan mudah kehilangan kepadatan tulang dan cenderung mengembangkan osteoporosis pada usia muda. Namun, tidak berarti bahwa orang gemuk yang bertulang besar tidak akan mendapatkan osteoporosis.
Kita mencapai puncak massa tulang dan berhenti membangun antara usia 20-25 tahun, dan di usia 30-40 tahun mulai kehilangan tulang. Tingkat kehilangan tulang tergantung pada faktor genetik dan bagaimana kita mencegahnya dengan diet, olahraga, dan faktor lainnya yang membuat tulang kita kuat.
Jika Anda di bawah usia 40 tahun, lakukan segala sesuatu untuk membangun tulang, yakni diet tinggi susu dan makanan lain yang kaya kalsium, olahraga high impact seperti berjalan atau melompat.
Jika Anda 40 tahun atau lebih tua, konsumsi suplemen kalsium-magnesium, vitamin D, dan lakukan sesi latihan penguatan (strength training) untuk mencegah keropos tulang.
Anda mengonsumsi kortikosteroid atau jenis lainnya untuk mengobati kondisi autoimun
Mengonsumsi obat kortikosteroid untuk mengobati penyakit autoimun dalam jangka panjang mengganggu kadar hormon dengan jalan menghilangkan kalsium, vitamin D, dan nutrisi lain dari tulang Anda. Kenyataannya, orang yang memiliki penyakit autoimun seperti penyakit Crohn, lupus, atau rheumatoid arthritis mengalami osteoporosis pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata orang.
Tanda peringatan ini terutama penting bagi wanita, karena mereka lebih mungkin mendapatkan penyakit autoimun lebih dini, apalagi kadar estrogen yang normal diperlukan untuk menjaga tulang sehat.
Jika Anda perlu mengonsumsi kortikosteroid untuk mengobati kondisi autoimun, pastikan untuk berada di bawah pengawasan dokter karena dapat berisiko pada kepadatan tulang.
Anda merokok
Banyak penelitian telah membuktikan bagaimana rokok mensabotase tulang. Statistik menunjukkan bahwa merokok memiliki korelasi tinggi dengan osteoporosis.
Tentu, tidak ada perokok yang senang saat diminta untuk berhenti merokok, tapi itulah yang sebaiknya Anda lakukan demi kesehatan tulang. Kabar baiknya, tidak peduli usia Anda ketika berhenti merokok, Anda masih dapat menuai manfaat kesehatan menjadi bukan perokok dan memberikan kesempatan tubuh untuk memulihkan diri.
Minum lebih dari dua gelas minuman alkohol sehari
Alkohol adalah pelemah tulang karena melarutkan kalsium, magnesium, dan mineral lainnya dari tulang Anda. Semakin banyak Anda minum, semakin besar kemungkinan hal itu terjadi. Wanita lebih berisiko kehilangan tulang daripada pria, karena secara umum, wanita lebih rentan terhadap efek alkohol.
Kalau Anda belum bisa berhenti minum alkohol, cobalah minum satu atau dua gelas anggur setiap malam, kemudian beralih ke teh herbal atau susu hangat dengan madu.
Intoleran laktosa atau tidak bisa minum susu
Susu adalah salah satu pembangun tulang terbaik. Susu mengandung kalsium, vitamin D, dan mineral lainnya yang penting bagi tubuh. Kalau tubuh Anda intoleran terhadap protein hewani, cobalah mengonsumsi susu kedelai atau susu beras yang juga diperkaya dengan nutrisi dan minum secara teratur. Juga, konsumsi suplemen yang mengandung kalsium, magnesium, dan vitamin D. Ketiganya bekerja secara sinergis untuk membangun dan melindungi tulang.
Anda telah berjuang dengan gangguan makan
Sejarah anoreksia adalah bendera merah untuk osteoporosis. Karena, berat badan rendah menurunkan kadar hormon. Apapun yang menurunkan tingkat estrogen akan mengganggu pembangunan tulang. Jika Anda memiliki riwayat anoreksia atau bulimia, berikan perhatian khusus dengan mendatangi dokter atau terapis.
Haid tidak teratur atau jarang terjadi
Rendahnya tingkat estrogen biasanya bertanggung jawab pada siklus haid yang tidak teratur ataupun berhenti (menopause). Sayangnya, estrogen yang rendah memberikan kontribusi langsung terhadap kehilangan tulang, sehingga wanita yang haidnya tidak teratur mungkin juga menemukan tulang mereka tidak padat.
Jika periode Anda tidak teratur dan Anda tidak kurus, konsultasikan dengan dokter. Anda mungkin memiliki kondisi hormon yang berhubungan seperti penyakit ovarium polikistik (PCOS), yang mudah diobati.
(ftr)
Kita semua berharap osteoporosis tidak terjadi kepada kita, karena tulang lemah dapat menyebabkan patah tulang, dan pada gilirannya, menyebabkan segala macam konsekuensi menakutkan.
Namun, bagaimana Anda tahu apakah tulang Anda cukup kuat untuk membuat tubuh tetap aman dan nyaman? Jawabannya, sulit, karena osteopenia—proses penipisan tulang yang mendahului osteoporosis—bisa terjadi tanpa gejala yang jelas.
Berikut adalah tanda-tanda peringatan tulang mulai menipis, seperti diulas Yahoo Health.
Anda mengalami patah tulang lebih dari sekali dalam dua tahun terakhir, atau Anda mengalami patah tulang yang di luar kebiasaan
Tulang Anda harus cukup kuat untuk mempertahankan beberapa dampak patah tulang yang telah terjadi. Jika Anda tidak akan tahu dampak yang terjadi di kemudian hari.
Lakukan tes kepadatan tulang (DXA scan atau densitometri), jenis X-ray khusus yang mengukur jumlah kalsium dan mineral tulang lainnya dalam setiap segmen tulang. Dokter akan menunjukkan apakah tulang Anda cukup padat atau beranjak rapuh).
Tubuh Anda terlalu kurus
Tubuh kurus memiliki tulang kecil dan tipis. Kalau tulang Anda kecil dan tipis, Anda akan mudah kehilangan kepadatan tulang dan cenderung mengembangkan osteoporosis pada usia muda. Namun, tidak berarti bahwa orang gemuk yang bertulang besar tidak akan mendapatkan osteoporosis.
Kita mencapai puncak massa tulang dan berhenti membangun antara usia 20-25 tahun, dan di usia 30-40 tahun mulai kehilangan tulang. Tingkat kehilangan tulang tergantung pada faktor genetik dan bagaimana kita mencegahnya dengan diet, olahraga, dan faktor lainnya yang membuat tulang kita kuat.
Jika Anda di bawah usia 40 tahun, lakukan segala sesuatu untuk membangun tulang, yakni diet tinggi susu dan makanan lain yang kaya kalsium, olahraga high impact seperti berjalan atau melompat.
Jika Anda 40 tahun atau lebih tua, konsumsi suplemen kalsium-magnesium, vitamin D, dan lakukan sesi latihan penguatan (strength training) untuk mencegah keropos tulang.
Anda mengonsumsi kortikosteroid atau jenis lainnya untuk mengobati kondisi autoimun
Mengonsumsi obat kortikosteroid untuk mengobati penyakit autoimun dalam jangka panjang mengganggu kadar hormon dengan jalan menghilangkan kalsium, vitamin D, dan nutrisi lain dari tulang Anda. Kenyataannya, orang yang memiliki penyakit autoimun seperti penyakit Crohn, lupus, atau rheumatoid arthritis mengalami osteoporosis pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata orang.
Tanda peringatan ini terutama penting bagi wanita, karena mereka lebih mungkin mendapatkan penyakit autoimun lebih dini, apalagi kadar estrogen yang normal diperlukan untuk menjaga tulang sehat.
Jika Anda perlu mengonsumsi kortikosteroid untuk mengobati kondisi autoimun, pastikan untuk berada di bawah pengawasan dokter karena dapat berisiko pada kepadatan tulang.
Anda merokok
Banyak penelitian telah membuktikan bagaimana rokok mensabotase tulang. Statistik menunjukkan bahwa merokok memiliki korelasi tinggi dengan osteoporosis.
Tentu, tidak ada perokok yang senang saat diminta untuk berhenti merokok, tapi itulah yang sebaiknya Anda lakukan demi kesehatan tulang. Kabar baiknya, tidak peduli usia Anda ketika berhenti merokok, Anda masih dapat menuai manfaat kesehatan menjadi bukan perokok dan memberikan kesempatan tubuh untuk memulihkan diri.
Minum lebih dari dua gelas minuman alkohol sehari
Alkohol adalah pelemah tulang karena melarutkan kalsium, magnesium, dan mineral lainnya dari tulang Anda. Semakin banyak Anda minum, semakin besar kemungkinan hal itu terjadi. Wanita lebih berisiko kehilangan tulang daripada pria, karena secara umum, wanita lebih rentan terhadap efek alkohol.
Kalau Anda belum bisa berhenti minum alkohol, cobalah minum satu atau dua gelas anggur setiap malam, kemudian beralih ke teh herbal atau susu hangat dengan madu.
Intoleran laktosa atau tidak bisa minum susu
Susu adalah salah satu pembangun tulang terbaik. Susu mengandung kalsium, vitamin D, dan mineral lainnya yang penting bagi tubuh. Kalau tubuh Anda intoleran terhadap protein hewani, cobalah mengonsumsi susu kedelai atau susu beras yang juga diperkaya dengan nutrisi dan minum secara teratur. Juga, konsumsi suplemen yang mengandung kalsium, magnesium, dan vitamin D. Ketiganya bekerja secara sinergis untuk membangun dan melindungi tulang.
Anda telah berjuang dengan gangguan makan
Sejarah anoreksia adalah bendera merah untuk osteoporosis. Karena, berat badan rendah menurunkan kadar hormon. Apapun yang menurunkan tingkat estrogen akan mengganggu pembangunan tulang. Jika Anda memiliki riwayat anoreksia atau bulimia, berikan perhatian khusus dengan mendatangi dokter atau terapis.
Haid tidak teratur atau jarang terjadi
Rendahnya tingkat estrogen biasanya bertanggung jawab pada siklus haid yang tidak teratur ataupun berhenti (menopause). Sayangnya, estrogen yang rendah memberikan kontribusi langsung terhadap kehilangan tulang, sehingga wanita yang haidnya tidak teratur mungkin juga menemukan tulang mereka tidak padat.
Jika periode Anda tidak teratur dan Anda tidak kurus, konsultasikan dengan dokter. Anda mungkin memiliki kondisi hormon yang berhubungan seperti penyakit ovarium polikistik (PCOS), yang mudah diobati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan.... di isi