hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmhg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti pusing dan pingsan.
mempertahankan tekanan pada saat darah meninggalkan jantung dan beredar ke seluruh tubuh sangat penting. tekanan harus cukup tinggi untuk mengantarkan oksigen dan zat makanan ke seluruh sel di tubuh dan membuang limbah yang dihasilkan.
jika tekanan terlalu tinggi, bisa merobek pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik) atau komplikasi lainnya.
jka tekanan terlalu rendah, darah tidak dapat memberikan oksigen dan zat makanan yang cukup untuk sel dan tidak dapat membuang limbah yang dihasilkan sebagaimana mestinya.
mekanisme kompensasi
terdapat 3 faktor yang membantu menentukan tekanan darah:
1. jumlah darah yang dipompa dari jantung
semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
banyaknya darah yang dipompa mungkin berkurang jika irama jantung melambat atau kontraksinya melemah, seperti yang bisa terjadi setelah suatu serangan jantung (infark miokardium).
denyut jantung yang sangat cepat, yang bisa mengurangi efisiensi pompa jantung, juga bisa mengurangi curah jantung.
2. volume darah di dalam pembuluh darah
semakin banyak darah berada di dalam sirkulasi, semakin tinggi tekanan darah.
kehilangan darah karena dehidrasi atau perdarahan bisa mengurangi volume darah dan menurunkan tekanan darah.
3. kapasitas pembuluh darah.
semakin kecil kapasitas pembuluh jantung, semakin tinggi tekanan darah.
pelebaran (dilatasi) pembuluh darah menyebabkan menurunnya tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat.
sistem sensor, terutama yang berada di leher dan dada, memantau tekanan darah secara konstan. jika ditemukan perubahan yang disebabkan oleh salah satu dari ketiga faktor diatas, sistem sensor akan memicu suatu perubahan pada salah satu faktor untuk mengkompensasi sehingga tekanan darah yang stabil dapat dipertahankan.
saraf membawa sinyal dari sistem sensor tersebut dan dari pusat otak ke beberapa organ penting:
- jantung, untuk merubah kecepatan dan kekuatan denyut jantung (merubah jumlah darah yang dipompa)
- ginjal, untuk mengatur pengeluaran air (merubah volume darah dalam sirkulasi)
- pembuluh darah, untuk menyebabkan konstriksi/pengkerutan atau dilatasi/pelebaran (merubah kapasitas pembuluh darah).
oleh karena itu, jika pembuluh darah melebar (yang cenderung akan menurunkan tekanan darah), sistem sensor dengan segera mengirimkan sinyal melaui otak dan menuju ke jantung untuk meningkatkan denyut jantung, sehingga curahan darah dari jantung meningkat dan terjadi perubahan tekanan darah.
tekanan darah rendah juga bisa merupakan akibat dari kelainan fungsi di dalam mekanisme yang mempertahankan tekanan darah.
contohnya jika kemampuan saraf untuk menghantarkan sinyal terganggu karena berbagai penyakit, maka mekanisme kompensasi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
mempertahankan tekanan pada saat darah meninggalkan jantung dan beredar ke seluruh tubuh sangat penting. tekanan harus cukup tinggi untuk mengantarkan oksigen dan zat makanan ke seluruh sel di tubuh dan membuang limbah yang dihasilkan.
jika tekanan terlalu tinggi, bisa merobek pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik) atau komplikasi lainnya.
jka tekanan terlalu rendah, darah tidak dapat memberikan oksigen dan zat makanan yang cukup untuk sel dan tidak dapat membuang limbah yang dihasilkan sebagaimana mestinya.
mekanisme kompensasi
terdapat 3 faktor yang membantu menentukan tekanan darah:
1. jumlah darah yang dipompa dari jantung
semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
banyaknya darah yang dipompa mungkin berkurang jika irama jantung melambat atau kontraksinya melemah, seperti yang bisa terjadi setelah suatu serangan jantung (infark miokardium).
denyut jantung yang sangat cepat, yang bisa mengurangi efisiensi pompa jantung, juga bisa mengurangi curah jantung.
2. volume darah di dalam pembuluh darah
semakin banyak darah berada di dalam sirkulasi, semakin tinggi tekanan darah.
kehilangan darah karena dehidrasi atau perdarahan bisa mengurangi volume darah dan menurunkan tekanan darah.
3. kapasitas pembuluh darah.
semakin kecil kapasitas pembuluh jantung, semakin tinggi tekanan darah.
pelebaran (dilatasi) pembuluh darah menyebabkan menurunnya tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat.
sistem sensor, terutama yang berada di leher dan dada, memantau tekanan darah secara konstan. jika ditemukan perubahan yang disebabkan oleh salah satu dari ketiga faktor diatas, sistem sensor akan memicu suatu perubahan pada salah satu faktor untuk mengkompensasi sehingga tekanan darah yang stabil dapat dipertahankan.
saraf membawa sinyal dari sistem sensor tersebut dan dari pusat otak ke beberapa organ penting:
- jantung, untuk merubah kecepatan dan kekuatan denyut jantung (merubah jumlah darah yang dipompa)
- ginjal, untuk mengatur pengeluaran air (merubah volume darah dalam sirkulasi)
- pembuluh darah, untuk menyebabkan konstriksi/pengkerutan atau dilatasi/pelebaran (merubah kapasitas pembuluh darah).
oleh karena itu, jika pembuluh darah melebar (yang cenderung akan menurunkan tekanan darah), sistem sensor dengan segera mengirimkan sinyal melaui otak dan menuju ke jantung untuk meningkatkan denyut jantung, sehingga curahan darah dari jantung meningkat dan terjadi perubahan tekanan darah.
tekanan darah rendah juga bisa merupakan akibat dari kelainan fungsi di dalam mekanisme yang mempertahankan tekanan darah.
contohnya jika kemampuan saraf untuk menghantarkan sinyal terganggu karena berbagai penyakit, maka mekanisme kompensasi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan.... di isi