Pages

Jumat, 04 Maret 2011

Beberapa Mitos Seks yang Salah

Beberapa Mitos Seks yang Salah
Banyak perbincangan yang berkem-bang seputar hubungan seksual. Ter-kadang apa yang Anda dengar benar adanya, tapi sering hal itu hanya me-rupakan mitos belaka yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara logika kebenarannya. Masalahnya, banyak wanita yang menerima begitu saja informasi yang salah mengenai seks dan tidak mencari informasi yang be-nar, sehingga kebingungan pun terjadi.
Kali ini kami akan menyajikan beberapa mitos yang tidak benar mengenai hubungan seksual. Semoga akan menambah pengetahu-an Anda.

Wanita akan langsung orgasme jika G-Spot nya terstimulasi?
Salah!

Saat G-Spot disentuh, wanita akan merasa sangat terangsang, tapi hanya 10% dari seluruh wanita yang orgasme secara lang-sung dengan cara ini. Artinya, 90% wanita tidak pernah me-rasakan kepuasan seks melalui stimulasi G-Spot.
G-Spot adalah area selebar beberapa sentimeter pada dinding de-pan vagina, yakni sekitar 3 dan 5 cm ke dalam. Meski tidak se-sensitif klitoris, yang mudah sekali disentuh, meraba G-Spot de-ngan lembut tidak akan cukup. Wanita membutuhkan tekanan yang cukup untuk merasakan kenikmatan, yang mana dapat atau tidak dapat menghasilkan organsme.

Kenikmatan wanita tergantung dari ukuran penis? Salah!

Penis berukuran besar tidak akan memberikan kenikmatan yang lebih daripada penis yang lebih kecil. Kenapa? Karena rangsangan seksual yang terbaik untuk wanita dirasakan lewat klitoris, yang bisa diberikan lewat tangan, mulut, atau penis�jadinya ukuran besar sudah tidak relevan lagi di sini!
Selebihnya, bagian paling sensifit dari vagina adalah G Spot, yakni area sekitar 3-5 cm dari permukaan vagina. Jadi, ukuran penis yang sedang ereksi, besar atau kecil, panjang atau pendek, sudah pasti dapat mencapai daerah itu.
Vagina dapat melar saat hubungan seks. Biasanya sekitar 8 cm dan dapat terus memanjang sampai 12 cm jika terangsang dengan baik. Segala ukuran penis bisa cukup masuk ke dalamnya. Jika wanita mengeluh bahwa penis pasangannya terlalu kecil, artinya otot-otot vaginanya tidak cukup terlatih untuk mencengkeram penis tersebut. Melakukan latihan Kegel akan membantu Anda menguatkan daya cengkram otot vagina, sehingga Anda dapat memiliki kehidupan seks yang lebih baik.

Vagina menjadi lebih longgar setelah melahirkan?
Salah!
Vagina didesain untuk melar saat melahirkan anak. Bagian dalam-nya mungkin terasa kasar saat disentuh, yang sebenarnya me-rupakan daging yang terbentuk saat kehamilan. Sesudahnya, vagina akan kembali ke ukuran normalnya. Vagina adalah organ yang sangat fleksibel, tidak hanya dapat melebar saat melahirkan, tapi juga dapat mengerut kembali ke ukuran normal setelahnya.
Jika Anda khawatir vagina lebih longgar saat melahirkan, dokter akan menyarankan untuk melakukan latihan otot panggul sebelum dan sesudah memiliki anak, yang disebut latihan Kegel. Ada wanita yang vaginanya melar cukup lebar saat melahirkan dan tidak melakukan latihan ini untuk mengembalikan fungsi vagina yang baik, sehingga mereka mengalami masalah menahan urin (akibat-nya muncul masalah mengompol). Itulah sebabnya latihan Kegel sangat dianjurkan, bukan hanya untuk menguatkan otot vagina demi kehidupan seks yang baik, tapi juga untuk kesehatan Anda.

Pria yang jago bercinta dapat melakukannya beberapa kali dalam sekali sesi?
Salah!
Jago atau tidaknya bercinta tidak ada hubungannya dengan berapa kali seorang pria bisa ejakulasi dalam sekali sesi! Faktanya, beberapa pria yang menyombongkan kuantitas bercintanya biasa-nya memiliki masalah ejakulasi prematur. Pria yang hanya orgasme sekali dapat ereksi lebih lama.
Ingatlah untuk tidak mengukur kenikmatan. Terkadang pria me-lakukan ini dan kecewa, mereka menghubungkan kehebatan seks dengan ukuran: besar-kecilnya penis, berapa lamanya mereka dapat bertahan sebelum ejakulasi, berapa kali mereka dapat ereksi dalam semalam, dan sebagainya.
Memang mudah untuk membandingkan satu sama lain dengan ukuran, tapi Anda tak dapat mengukur kenikmatan Anda dengan cara begitu. Pria dengan penis yang kecil, yang mampu bercinta cukup satu kali dalam semalam, bisa jadi pria yang jago bercinta. Bagaimana cara ia melakukannya? Sederhana saja, yakni dengan memberikan apa yang pasangannya inginkan dan butuhkan.

Jika saya menolak melakukan sesuatu saat berhubungan seks, ia takkan mau melakukannya lagi dengan saya?
Salah!
Jika Anda mencintai pasangan Anda, Anda berhutang padanya untuk mendengarkan apa yang ia inginkan dan berusaha me-mahami keinginannya. Tetapi mendengarkan bukan berarti Anda harus menyukai apa yang Anda dengar, atau melakukan sesuatu yang membuat Anda tidak nyaman.
Sangat normal bagi pasangan untuk tidak sepakat di tempat tidur, atau menyukai ide-ide yang sama. Bagaimanapun juga, sangat penting untuk menghormati perbedaan-perbedaan ini. Jika pasang-an Anda meminta Anda melakukan sesuatu yang tidak Anda ingin-kan, katakan tidak. Coba tanyakan mengapa hal ini sangat penting bagi dia. Jika Anda bisa bertoleransi, coba lakukan dan lihat, siapa tahu Anda juga akan menyukainya. Tapi jika tidak, katakan bahwa Anda bisa mengerti keinginannya, tapi Anda tidak ingin melakukan-nya.
Melakukan sesuatu yang tidak Anda inginkan di tempat tidur ber-arti Anda menyakiti dan tidak menghormati diri sendiri. Setelahnya, mungkin saja Anda merasa kecewa atau marah pada diri sendiri atau pada pasangan. Pasangan Anda tidak bisa menghormati Anda jika Anda tidak menghormati diri Anda. Dan akan sulit bagi Anda untuk mencintai seseorang yang tidak menghormati Anda. Jadi terkadang mengatakan ya pada hal-hal yang tidak Anda inginkan malah akan merusak keseluruhan hubungan.

Pria tidak pernah pura-pura orgasme?
Salah!
Kita semau tahu bahwa wanita dapat memalsukan orgasme, dan ini berlaku juga untuk pria. Hanya 47% lelaki mengaku bahwa mereka ejakulasi saat berhubungan seks. Mengapa mereka pura-pura orgasme? Alasannya sama dengan wanita, karena mereka ingin menyenangkan pasangannya, karena mereka bosan, atau karena mereka ingin beralih mengerjakan hal lain.
Ketika pria berpura-pura orgasme, ia akan memompa lebih kuat beberapa kali dan pura-pura terengah-engah karena kenikmatan. Yang tak bisa dipalsukan adalah ejakulasi, tapi jika ia meng-gunakan kondom, hal ini tidak bisa diketahui.

Semakin lama Anda bersama pasangan Anda, semakin membosankan hubungan seks kalian?
Salah!
Dengan komunikasi yang baik, kenikmatan seksual sering dapat meningkat seiring lamanya waktu Anda dan pasangan menjalin hubungan. Banyak orang-orang yang sudah pensiun menyatakan hubungan seks mereka lebih berkualitas di saat tua, daripada waktu mereka masih muda.
Anda harus memahami bahwa kebutuhan Anda akan berubah, dan untuk tetap memiliki kehidupan seksual yang menakjubkan, Anda harus mempertahankan dialog terbuka yang sehat dengan pasang-an Anda. Anda berdua harus memastikan bahwa satu sama lain sama-sama memahami apa yang diinginkan pasangannya, jadi masing-masing dapat merespon dan mengatasi semua salah pe-ngertian.

Rata-rata orang bercinta tiga kali seminggu?
Salah!
Tidak ada yang namanya standar terbaik utnuk bercinta. Yang ada hanya rata-rata, yang artinya sama sekali berbeda. Rata-rata yang sebenarnya adalah di bawah tiga kali dalam seminggu. Mung-kin ada pasangan yang bercinta setiap hari atau beberapa kali dalam sehari, sementara seminggu sekali lebih dari cukup untuk pasangan lain. Tidak ada yang namanya normal atau tidak normal, karena setiap pasangan memiliki kebutuhan dan rutinitas yang berbeda. Yang penting adalah kedua orang sama-sama puas atas kehidupan seks mereka.
Ada juga waktu-waktu di mana pasangan sangat intens melakukan hubungan seks, yang kemudian diikuti oleh periode saat mereka mengurangi frekuensi mereka. Hal itu sangat wajar dalam hu-bungan jangka panjang.
Terkadang lebih baik memiliki sesi bercinta yagn lama dan sensual sesekali, daripada quickie harian rutin. Jadi temukan ritme Anda berdua dan jalani saja apa yang terbaik untuk Anda dan pasangan. (niq) 
 
http://www.hanyawanita.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan.... di isi