Pages

Senin, 28 Maret 2011

Tanda dan Gejala yang menyertai Menopause

Pada saat menopause, wanita mengalami kondisi di mana hormon seksual (terutama estrogen dan progesteron) yang sebelumnya diproduksi menjadi tidak diproduksi lagi. Konsekuensi dari tidak diproduksinya lagi hormon-hormon ini adalah terjadinya penyakit-penyakit inflamasi yang bersifat kronik, seperti penyakit jantung, kanker, osteoporosis, Alzhaimer, dan penyakit autoimun.

Sebelum masa menopause, kadar estrogen seimbang dan inflamasi/radang yang terjadi umumnya sedang-sedang saja dan tubuh pada dasarnya berfungsi secara efektif untuk mencegah masuknya kuman-kuman yang merugikan. Hal ini akan berangsur-angsur berubah seiring dengan berhentinya produksi estrogen pada masa menopause.
Penelitian membuktikan, pada wanita dengan kadar estrogen yang rendah seperti pada wanita menopause lebih berisiko terhadap terjadinya proses inflamasi kronik. Beberapa teori mengatakan hubungannya adalah dengan rendahnya produksi estrogen, menyebabkan penambahan berat badan yang berarti bertambahnya jumlah sel lemak. Sel lemak memproduksi "protein cytokines" yang bersifat pro-inflamasi. Dengan bertambahnya jumlah sel lemak maka protein cytokine ini juga bertambah dan berisiko dengan semakin mudahnya terpapar infeksi yang bersifat kronik

Tanda dan gejala yang menyertai menopause:

1. Rasa panas di muka (tiba-tiba panas dan berkeringat).
2. Sakit kepala, pelupa, lekas marah.
3. Perasaan cemas gelisah.
4. Jantung berdebar-debar.
5. Gangguan tidur, mudah tersinggung, cepat lelah.
6. Tulang-tulang sakit, nyeri sendi, nyeri tulang belakang.
7. Kesemutan ditangan dan kaki.
8. Kulit mulai keriput, rambut mulai rontok.
9. Produksi cairan vagina berkurang sehingga sakit saat senggama.
10. Libido seks terganggu, konsentrasi terganggu.
11. Kurang percaya diri.
12. Kadar kolesterol meningkat dalam darah.

Jadi, jika dibandingkan dengan wanita yang belum menopause, wanita yang sudah menopause memang akan lebih mudah terserang penyakit seperti penyakit jantung, kanker, osteoporosis, Alzhaimer, dan penyakit autoimun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan.... di isi