Pages

Kamis, 31 Maret 2011

Makanan berlemak Picu Asma

ANDA tentunya sudah tahu bahwa makanan sarat lemak buruk untuk jantung. Akan tetapi, menurut temuan peneliti, makanan berlemak juga mengganggu fungsi paru-paru.

Peneliti dari Australia menguji penderita asma sebelum dan sesudah mengonsumsi makanan tinggi lemak atau setelah mengonsumsi makanan rendah lemak. Peneliti menemukan bahwa makanan tinggi lemak meningkatkan peradangan dan menurunkan fungsi paru-paru.

"Ini merupakan studi pertama yang melihat efek makanan kaya lemak terhadap peradangan saluran pernapasan. Hasil awal menunjukkan, empat jam setelah mengonsumsi makanan, partisipan yang mengonsumsi makanan tinggi lemak mengalami peningkatan jumlah peradangan. Selain itu, mereka juga mengalami gangguan respon terhadap obat-obatan asma," terang penulis utama studi, Lisa Wood, dari Hunter Medical Research Institute di New Lambton, seperti dikutip situs healthday.com, Minggu (16/4).

Jika hasil ini bisa ditegaskan oleh studi selanjutnya, terang Wood, strategi mengurangi asupan lemak bisa berperan dalam mengontrol asma.

Dalam studi ini, peneliti melibatkan 30 penderita asma yang tidak obesitas dan 16 orang dewasa yang obesitas. Partisipan yang tidak obesitas secara acak diberikan makanan tinggi lemak atau makanan rendah lemak. Sedang semua partisipan yang obesitas diberikan makanan tinggi lemak.

Makanan tinggi lemak terdiri dari hamburger cepat saji dan kentang goreng. Makanan ini mengandung sekitar 1.000 kalori, termasuk 60 gram lemak. Artinya, sekitar 50 persen makanan ini adalah lemak. Makanan normal, menurut Asosiasi Jantung Amerika, sebaiknya mengandung tidak lebih dari 25 persen hingga 35 persen kalori dari lemak.

Sedang makanan rendah lemak terdiri dari yogurt rendah lemak. Makanan ini sekitar 200 kalori dan mengandung 13 persen lemak.

Peneliti mengambil sampel dahak di awal studi dan empat jam setelah makan. Selain itu, peneliti juga menguji fungsi paru-paru di awal dan empat jam setelah makan.

Peneliti menemukan bahwa penanda peradangan saluran pernapasan meningkat secara signifikan pada partisipan yang mengonsumsi makanan tinggi lemak. Seain itu, fungsi paru-paru mereka juga turut terganggu.

Di samping itu, orang-orang dengan makanan tinggi lemak yang selanjutnya menggunakan inhaler asma hanya mengalami satu persen perbaikan dalam fungsi paru-paru. Sedang partisian dengan diet rendah lemak mengalami 4,5 persen perbaikan fungsi paru-paru setelah menggunakan inhaler.

Peneliti menyatkan belum tahu berapa lama efek ini akan bertahan. Tapi jika Anda mengonsumsi makanan tinggi lemak setiap hari, terang peneliti, Anda akan mengalami efek ini selama paling tidak beberapa jam sehari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan.... di isi