Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk
diajukan sebagai tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan dengan judul ”Pentingnya
Pengetahuan Masyarakat daerah Pegunungan bahwa Yodium berpengaruh terhadap
kesehatan”.
Demikianlah makalah ini disusun
semoga bermanfaat, sehingga masyarakat daerah dataran tinggi mengetahui bahwa
yodium penting untuk kesehatan. Sehingga, dapat mengurangi penderita kretin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah ini
tetap aktual terutama di negara-negara berkembang seperti halnya
Indonesia.Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dari masalah kekurangan
konsumsi pangan , sehingga kita sering menemukan ketidak mampuan masyarakat
dalam hal pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar gizi kesehatan.
Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah peningkatan status gizi yang
merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas
kerja.
Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) khususnya Gondok telah
lama dikenal di Indonesia.Hal ini terlihat dari adanya patung-patung tokoh
pewayangan yang ditampilkan dengan leher yang membesar karena Gondok.Tidak
hanya dalam pewayangan dalam kehidupan nyatapun di beberapa daerah dengan mudah
dapat di jumpai penderita Gondok.
GAKY merupakan salah satu permasahan gizi yang sangat serius, karena dapat
menyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan antara lain ; Gondok,
Kretenisme, Reterdasi Mental dan lain-lain.
Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa pengaruh/dampak GAKY begitu
luas, sejak masih dalam kandungan, setelah lahir sampai dewasa. Yang sangat
menghawatirkan akibatnya pada susunan syaraf pusat, karena akan
bepengaruh pada kecerdasan dan perkembangan sosial masyarakat dikemudian hari
1.2 Tujuan
Makalah ini kami buat berdasarkan
sumber yang jelas, dan tujuan makalah ini dibuat adalah menambah pengetahuan
masyarakat dan pembaca tentang pentingnya yodium sebagai zat gizi mikro yang
mempengaruhi kesehatan manusia.Dalam hal ini terutama masyarakat di daerah
pegunungan yang tempat tinggalnya jauh dari permukaan laut sehingga minim akan
sumber yodium yang sebagian besar bersumber dari laut. Masyarakat pun dapat
mamahami akibat dari kekurangan dan kelebihan yodium terhadap kesehatan,
sehingga diharapkan dapat memperkecil angka penderita kekurangan dan kelebihan
yodium di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
DAN ISI
2.1 PengertianYodium
Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun
di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Tidak semua negara mempunyai sumber mineral yodium
Indonesia merupakan salah satu dari sedikit wilayah yang beruntung mempunyai
sumber yodium tersebut. Sebagian besar yodium di alam terdapat di laut di
sampingterdapat lapisan dalam tanah (sumur minyak dan gas alam). Yodium
bersifat menguap dan peka terhadap cahaya sehingga meskipun garam berasal dari
laut secara alamiah tidak lagi mengandung yodium.
Yodium bersifat mudah menguap dan peka terhadap cahaya, sehingga meskipun
garam berasal dari air lautsecara alamiah tidak lagi mengandung yodium.
Yodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak
kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% dari yodium
ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormone
tiroksin, tetraiodotironin, dan triiodotironin. Hormon-hormon ini diperlukan
untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan dan manusia. Sisa
yodium ada di dalam jaringan lain, terutama di dalam kelenjar-kelenjar ludah,
payudara, dan lambung serta di dalam ginjal. Di dalam darah yodium terdapat
dalam bentuk yodium bebeas atau terikat dengan protein.
2.2 Fungsi
Yodium
Yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang
mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses
metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup. Di
dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak
besar dan berada di leher depan bagian bawah). Hormon tiroid mengontrol
kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian, hormone tiroid
mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi.
Yodium berperan pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A,
sintesis protein dan absorpsi karbohidrat dari saluran cerna. Yodium berperan
pula dalam sintesis kolesterol darah.
2.3 Sumber
bahan makanan yang mengandung Yodium
Bahan Makanan
|
Berat bersih
|
Berat Kering
|
||
Rata-rata
|
kisaran
|
Rata-rata
|
Kisaran
|
|
Ikan laut
|
30
|
17-40
|
116
|
68-194
|
Ikan air tawar
|
832
|
163-3168
|
3715
|
417-4591
|
Kerang
|
798
|
308-1300
|
3866
|
1292-4987
|
Daging
|
50
|
27-97
|
-
|
-
|
Susu
|
47
|
35-56
|
-
|
-
|
Telur
|
93
|
-
|
-
|
-
|
Serealia
|
47
|
22-72
|
65
|
34-92
|
Buah-buahan
|
18
|
10-29
|
154
|
62-277
|
Kacang-kacangan
|
30
|
23-36
|
234
|
223-245
|
sayuran
|
29
|
12-201
|
385
|
304-636
|
*Rata-rata
kandungan Yodium dalam bahan makanan
Yodium merupakan salah satu dari mineral yang bersifat sensitive terhadap
panas dan cahaya. Yodium yang terdapat dalam bahan makanan tidak 100% masuk
kedalam system pencernaan kita, proses pengolahan bahan makanan akan mengurangi
ketersediaan yodium dari makanan kita. Kehilanagan yodium berbanding lurus
dengan suhu dan lama waktu pengolahan makanan. Semakin tinggi suhu dan semakin
lama waktu yang digunakan untuk pengolahan bahan makanan , maka semakin tinggi
jumlah yodium yang berkurang. Proses penggorengan akan mengurangi kandungan
yodium sebesar 20% , pemanggangan sebesar 23% , dan perebusan sebesar 58% (WHO
, 1999)
Laut merupakan angka sumber utama iodium,dengan demikian makanan laut
seperti ikan,kerang-kerangan serta rumput laut yang dapat dimakan merupakan
sumber pangan yang kaya akan iodium.siklus ekologis iodium di alam dimulai
dalam bentuk uap air laut(yang mengadung iodium) yang dibawa oleh angina wan ke
wilayah daratan.uap air laut ini akan jatuh sebagai air hujan yang sebagian
akan menggantikan iodium yang hilang pada lapisan permukaan tanah kendati
salju,hujan, banjir dan sungai melarutkan kembali iodium dan membawanya kembali
ke laut.sebagian iodium yang diperoleh dari tanah akan masuk kedalam air minum
serta sejumlah kecil iodium masuk kedalam tanaman,hewan dan produk pangan yang
dihasilkan seperti sereal,kacang-kacangan,buah,sayuran,daging,susu,serta
telur.oleh karena itu,di daerah tempat makanan laut tidak biasa dikonsumsi dan
tidak terdapat garam beryodium,asupan iodium di daerah tersebut terutama
bergantung pada kandungan iodium dalam lahan yang menjadi tempat tinggal
penduduk.
2.4 Angka
Kecukupan Yodium
Jumlah kebutuhan yodium setiap hari
untuk mencegah terjadinya defisiensi tergantung dari usia dan kondisi
fisiologi, tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Asupan Yodium yang
dianjurkan dari makanan (atau AKG yodium) untuk berbagai kelompok umur dan bagi
ibu hamil serta menyusui. Dapat dilihat pada tabel berikut.
Golongan umur
|
AKI*
(mg)
|
Golongan umur
|
AKI*
(mg)
|
0-16 bln
|
90
|
Wanita
|
|
7-11 bln
|
120
|
10-12 thn
|
120
|
1-3 thn
|
120
|
13-15 thn
|
150
|
4-6 thn
|
120
|
16-18 thn
|
150
|
7-9 thn
|
120
|
19-29 thn
|
150
|
30-49 thn
|
150
|
||
Pria
|
120
|
50 – 64 thn
|
150
|
10-12 thn
|
150
|
≥ 65 thn
|
150
|
13-15 thn
|
150
|
Hamil
|
+ 50
|
16-18 thn
|
150
|
Menyusui
|
|
19-29 thn
|
150
|
0-6 bln
|
+ 50
|
30-49 thn
|
150
|
7-12 bln
|
+ 50
|
50-64 thn
|
150
|
||
≥ 65 thn
|
150
|
*Angka Kecukupan Iodium
Defisiensi iodium merupakan keadaan yang prevalen di daerah pegunungan dan
di daerah lain tempat terjadinya penapisan tanah(leaching of the soil) dan
tempat dengan kandungan iodium yang rendah di dalam tnah serta air yang biasa
dipakai untuk minum dan irigasi tanaman pangan.Defisiensi iodium juga terjadi
pada dataran rendah yang jauh dari air laut seperti Afrika bagian tengah.Di
negara industry,kandungan iodium dalam tanah tidak begitu penting karena
pasokan pangan penduduknya lebih beragam dan pasokan itu juga berasal dari
wilayah yang jauh lebih luaas sementara garam beryodium banyak tersedia
2.5 Masalah terjadinya kekurangan yodium pada
masyarakat daerah pegunungan
Ketidakcukupan asupan yodium disebabkan oleh kandungan
yodium dalam bahan makanan yang rendah atau mengkonsumsi garam beryodium yang
rendah. Masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui manfaat dari garam
beryodium merupakan salah satu penyebab rendahnya konsumsi garam beryodium.
Berbagai alas an yang dikemukakan sehubungan dengan hal tersebut, antara lain
garam beryodium mahal, rasanya pahit, rasanya kurang asin dibandingkan garam
yang tidak beryodium.
Alasan begitu banyak orang menderita adalah bahwa
makanan yang mereka makan atau tanah dari mana makanan yang mengandung yodium
datang sedikit bahkan tidak ada. Semua tanah di bumi mengandung yodium. Namun,
lebih dari ratusan ribu tahun, yodium telah tercuci keluar dari tanah di dua
bidang utama bumi: gunung-gunung tinggi dan dataran, jauh dari lautan, yang
tertutup oleh air di masa lalu.
Pegunungan tinggi pernah ditutupi dengan gletser. Sebagai gletser meleleh,
mereka membawa yodium keluar dari tanah, kembali ke laut. Dengan cara yang
sama, yodium dataran banjir tercuci dari tanah dan membawanya kembali ke laut
sebagai air mengalir pergi. Akibatnya, gunung-gunung dan dataran tinggi jauh
dari lautan adalah area dimana penyakit defisiensi yodium yang paling sering
ditemukan. Di Indonesia sendiri, banyak terdapat daerah pegunungan endemin GAKY
yaitu didaerah Tengger dan Dieng
Tanaman yang tumbuh di tanah tersebut kekurangan
yodium. Hewan yang memakan tanaman tersebut menjadi kekurangan yodium. Jika
binatang itu terjadi menjadi sapi yang menyediakan susu, anak-anak yang minum
susu yang mungkin kekurangan yodium. Daging dari sapi yang juga kekurangan
yodium. Hasilnya adalah masalah kesehatan besar masyarakat.
Pada daerah bawah pegunungan masyarakat masih bisa memperoleh makanan laut,
namun pada masyarakat daaerah pegunungan atas masyarakat tidak bisa sering
turun ke bawah untuk mencari makanan sumber laut, sehingga diperlukan beberapa
alternativ lain agar masyarakat daerah pegunungan dapat memenuhi kebutuhan
yodiumnya.
Jika tubuh Anda kekurangan
yodium, tidak dapat memproduksi hormon tiroid yang cukup.Kekurangan ini
memiliki konsekuensi yang parah pada setiap tahap kehidupan.
Kehamilan
Bahkan sebelum kehamilan, kurangnya hormon T4 memiliki efek
berbahaya. Wanita yang mengalami kesulitan lebih besar hipotiroid menjadi
hamil, dan mereka memiliki lebih banyak dan bayi lahir mati keguguran daripada
wanita dengan fungsi tiroid yang normal.
Janin tidak mulai membuat hormon tiroid sampai minggu 24 kehamilan. Sampai
saat itu, itu tergantung pada T4 ibu. Selama waktu ini, otak janin
berkembang, dan seluruh rangkaian peristiwa yang menghasilkan otak yang normal
membutuhkan T4 pada setiap tahap. Jika hormon ini kurang,
konsekuensi yang parah.
Jika janin kekurangan hormon T4, otaknya memicu peningkatan
jumlah enzim yang mengkonversi T4 ke T3 dalam otak.
Bentuk enzim tidak ditemukan dalam jaringan lain, sehingga otak dapat
dilindungi dari hipotiroidisme sedangkan sisanya dari tubuh tidak.
Pembentukan seluruh tubuh adalah bergantung pada T4 yang
memadai. Jika hormon yang memadai tidak tersedia, anomali kongenital dapat
terjadi. Bayi tidak mungkin bertahan kelahiran masa lalu banyak. Jika tidak,
mungkin tidak hidup lebih dari beberapa tahun. Dalam usia nuklir, penting untuk
menyadari bahwa suatu kelenjar tiroid yang tidak membuat hormon tiroid yang
cukup akan mengambil sejumlah besar yodium dari sumber apapun bisa. Dalam kasus
kecelakaan nuklir di mana yodium radioaktif dilepaskan, seorang ibu hipotiroid
akan berkonsentrasi yodium dan menyebarkannya ke janinnya tumbuh. Jika yodium
radioaktif tidak menghancurkan tiroid janin, tiroid yang setidaknya akan sangat
rentan untuk mengembangkan kanker tiroid.
Masa bayi
Seorang bayi yang baru kehilangan yodium akan memiliki tanda-tanda gondok
dan menunjukkan hipotiroidisme. Tergantung pada tingkat keparahan kekurangan,
bayi mungkin telah kretinisme. Otak bayi yang baru lahir terus berkembang
sampai dengan usia 2, sehingga memberikan yodium dimulai segera setelah
kelahiran dapat mencegah keterbelakangan. Seorang bayi kekurangan yodium juga
menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap yodium radioaktif (atau yodium
apapun).
Masa kanak-kanak
Yodium-kekurangan anak-anak seringkali memiliki gondok. Mereka menunjukkan
kecerdasan berkurang dan fungsi motorik miskin, dan mereka mungkin tuli.
Seperti bayi, anak-anak memiliki kecenderungan untuk mengakumulasi yodium dari
sumber manapun dan berada pada risiko yang lebih besar dalam kasus kecelakaan
nuklir.
Masa dewasa
Setelah anak-kekurangan yodium telah dewasa, gondok sering hadir pada orang
dewasa kekurangan yodium, meskipun tidak selalu. Dia atau dia intelektual
terbelakang dan mungkin memiliki kesulitan gerakan. Kelenjar tiroid orang ini
sangat rentan terhadap radioaktivitas.
Seperti yang Anda lihat, biaya gangguan defisiensi yodium sangat besar baik
bagi individu maupun masyarakat. Sebuah desa penuh dengan orang-orang yang
menderita kekurangan yodium luas tidak akan dapat memerintah dirinya sendiri
atau memberikan basis ekonomi yang lebih baik untuk membantu kondisi orang,
atau untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
2.6 Penyakit Akibat Kekurangan Yodium
- Kretin
Kretin merupakan akibat
dari kekuranagn yodium yang paling berbahaya. Keratin merupakan akibat
defisiensi yang bersifat irreversible. Penderita kretiun memiliki IQ dibawah
rata-rata. Krerin pada umumnya terjadi apabila saat organogenesis terjadi
defisiensi yodium. Penderita kretin akan tampak jelas pada saat anak berusia 12bulan
keatas, prevalensi pada bayi yang diberikan ASI lebih kecil dibandingkan yang
diberi pendamping ASI.
Diagnosis kretin
ditegakkan berdasarkan kerusakan susunan saraf pusat (SSP), dengan
gejala-gejala retardasi mental, tuli preseptif , dan gangguan neuromotorik
(kelemahan pada otot pangkal dan paha).
Untuk mendiagnosis apakah
bayi yang baru dilahirkan kretin atau normal, berikut adalah beberapa indicator
tanda-tanda awal kretin yang dapat dipergunakan, antara lain;
- Lemas dan mengantuk terus
- Hambatan pertumbuhan
- Konstipasi
- Muka sembab, dan ekspresi bodoh
- Lidah tebal dan besar ( tampak menjulur keluar)
- Rambut kasar dan kering
- Perut buncit
- Ekstrem pendek dan gemuk
- Kulit kering dan suhu tubuh rendah
McCarrisson membagi kretin menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut;
a. Neurologik à hambatan mental, ekspresi muka bodoh, cebol, kaku otot, terkadang terdapat
sturma yang benjol-benjol. Organ yang dipengaruhi adalah telinga ( labirin dan
rumah siput) dan otak. Ini terjadi karena difisiensi yodium pada trismester ke1
dan ke2 pada saat kehamilan.
b. Myxodema à hambatan metabolism tingkat tinggi, hipotiroid, tubuh lebih pendek dari
neurological kretin, bisu – tuli , spastic. Ini terjadi karena difisiensi
yodium pada akhir kehamilan, dan dilanjutkan pada tahun pertama pada si anak.
2.7 Penanggulangan Masalah GAKY
Penaggulangan masalah GAKY dapat
dilakukan dengan berbagai dengan berbagai cara. Beberapa cara telah dilakukan
antara lain;
- Fortifikasi
yodium pada garam
Meskipun
merupakan cara paling murah dan mudah, namun bukan berarti tidak ada kendala,
kendala-kendala tersebut diantaranya ;
a. Produksi garam tidak tersentralisasi sehingga
pemerintah keselitan untuk memonitoring penyebarannya.
b. Cara pengolahan garam beryodium sebaiknya ditambahkan
pada saat akan disantap, agar kadar yodiumnya tidak berkurang pada saat
pemasakan. Masakan yang pedas dan asam ternyata akan menghilangkan kadar
yodium.
c. Penerimaan masyarakat yang minim. Karna sebagian besar
masyarakat beranggapan bahwa garam beryodium rasanya kurang asin, dan rasanya
pahit, juga lebih mahal daripada garam biasa.
- Suplementasi
kapsul yodium
Di Indonesia, pemberian kapsul yodium (yodiol) dilakukan sejak tahun 1992.
Sasaran utama adalah murid SD di daerah endemic. Saat ini sasaran pemberian
kapsul yodiol adalah wanita hamil dan WUS, denagn harapan akan mencegah
lahirnya penderita kretin baru.
- Suplementasi
yodium pada hewan ternak
Suplementasi pada hewan ternak misalnya pada sapi menunjukkan adanya
peningkatan kadar yodium dalam daging tersebut. Denagn demikian, akan
meningkatkan konsumsi yodium
- Suntikan
minyak yodium
Di
Indonesia Pertama kali dilakukan pada tahun 1976 Metode ini tepat digunakan
didaerah endemik yang terisolasi. Suntikan ini diberikan pada waita yang
berusia dibawah 40tahun. Program ini tidak berhasil dilakukan karna kesulitan
dalam administrasinya sehingga tidak tepat sasaran.
- Pengadaan
“Hari Pasar” setidaknya 1 kali dalam 1 minggu untuk masyarakat daerah
pegunungan
- Penyuluhan
rutin untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya yodium
- Merubah
pola pikir dan perilaku masyarakat.
- Pembentukan
organisasi dan sumber daya pelatihan dan kerja sama dengan wilayah yang
bersangkutan.
- Monitoring
oleh lembaga yang dinaungi Deprtemen.Kesehatan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
3. 1 KESIMPULAN
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium atau GAKY dapat terjadi dalam semua tahap
kehidupan. Dampak yang paling berbahaya adalah kretin. Penyebab utama GAKY
adalah asupan yodium yang tidak mencukupi kebutuhan, yaitu yodium.
Penanggulangan GAKY dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
fortifikasi garam dengan yodium, suplementasi yodium pada hewan ternak, dan
pemberian kapsul minyak yodium.
Bahan makanan yang banyak mengandung yodium adalah bahan makanan yang
berasal dari laut. Kebutuhan yodium dalamsehari tergantung dari usia dan
kondisi fisiologis.
3.2 SARAN
perlu adanya tindakan khusus terhadap kekurangn yodium di daerah
pegunungan, misalnya penyuluhan, pemberitahuan akan pentingnya makanan yang
mengandung yodium, merubah pola pikir dan perilaku masyarakat , Pembentukan
organisasi dan sumber daya pelatihan dan kerja sama dengan wilayah yang
bersangkutan, Monitoring oleh lembaga yang dinaungi Deprt.Kesehatan setempat.
Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat sekali.
BalasHapusJangan lupa untuk mengunjungi website kami di
http://www.agungdrumband.com/