Pages

Jumat, 15 April 2011

Konsep Pendidikan Kesehatan

Konsep pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi dan atau mengajak orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat agar mereka melaksanakan perilaku hidup sehat. Secara operasional, pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 1997)
Menurut Winslow dalam Notoatmodjo (1997), kegiatan masyarakat mencakup sanitasi, lingkungan, pemberantasan penyakit, pendidikan kesehatan, manajemen pelayanan kesehatan. Pengembangan rekayasa sosial dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyarakat, kegiatan pendidikan hygiene dan rekayasa sosial adalah menyangkut pendidikan kesehatan, sedangkan kegiatan sanitasi, pemberantasan penyakit dan sarana kesehatan selain penyediaan sarana fisik, fasilitas kesehatan dan pengobatan tetapi juga upaya pemberian pengertian dan kesadaran kepada masyarakat tentang menfaat serta pentingnya upaya atau fasilitas fisik tersebut dalam rangka pemeliharaan, peningkatan dan pemulihan kesehatan. Apabila tidak disertai dengan upaya pendidikan kesehatan maka sarana atau fasilitas pelayanan kurang optimal.
Menurut Notoatmodjo (1997) metode pendidikan kesehatan ada 3 macam, yaitu:
1.    Metode Pendidikan Individual (perorangan)
Metode ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku.
Bentuk dari pendekatan ini yaitu:
a.    Bimbingan dan Penyuluhan, dengan cara ini hubungan antara klien dan petugas penyuluh lebih intensif, setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat digali dan dibantu penyelesaiannya.
b.    Interview, cara ini merupakan dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antar petugas dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan.
2.    Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal sasaran. Metode untuk kelompok besar berbeda dengan kelompok kecil. Kelompok besar terdiri dari > 15 orang dan kelompok kecil terdiri dari < 15 orang.
Bentuk penyuluhan untuk kelompok besar:
a.    Ceramah, untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
b.    Seminar, untuk sasaran berpendidikan menengah ke atas.
Bentuk penyuluhan untuk kelompok kecil:
a.    Diskusi kelompok, bertujuan agar semua anggota kelompok bebas berpartisipasi dalam diskusi, dimana posisi duduk peserta diatur sedemikian rupa sehingga dapat berhadap-hadapan, dan penyuluh duduk diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.
b.    Curah pendapat, metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Pada permulaan diskusi pemimpin kelompok memancing satu masalah kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan. Tanggapan atau jawaban peserta ditampung terlebih dahulu dan sebelum semua  mencurahkan pendapatnya maka tidak boleh ada yang berkomentar. Setelah semua mencurahkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari sehingga terjadi diskusi.
3.    Metode Pendidikan Massa
Metode ini digunakan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa. Sasaran dari pendidikan massa adalah umum, tidak membedakan umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, dan sebagainya. Pendekatan ini digunakan untuk menbangun kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi.
Bentuk pendekatan massa antara lain:
a.  Ceramah umum, seperti pidato menteri kesehatan pada Hari Kesehatan Nasional untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
b.   Tulisan-tulisan dalam majalah atau surat kabar.
c.   Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan, tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan melalui televise atau radio (Notoatmodjo, 1997)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan.... di isi