Secara umum menyusui saat hamil adalah boleh dan tidak masalah, alias
aman untuk dilakukan, asalkan ibu tetap harus menjaga makanan yang baik
dan bergizi serta banyak minum cairan.
Bahkan banyak ibu yang tidak hanya tetap menyusui saat hamil, tetapi
juga melanjutkan pemberian ASI setelah melahirkan. Jadi kedua anak bayi
nya diberi ASI bersamaan (bergantian tentunya), dan itu aman aman saja
untuk dilakukan.
Mungkin sebagian ibu khawatir, jangan-jangan nutrisi tidak akan cukup
memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin yang dikandung sementara tetap
memberikan ASI yang cukup untuk sang kakak. Tetapi nyatanya tubuh kita
sangat luar biasa dan tahu persis apa yang harus dilakukan, jadi jangan
meng-khawatirkan hal ini. Apalagi memang selalu menjaga konsumsi Makanan
sehat untuk ibu menyusui.
Memang ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika menyusui
saat hamil, yaitu dapat memicu kontraksi rahim yang ringan. Meskipun
kontraksi ini tidak menjadi masalah selama kehamilan tanpa komplikasi,
dokter mungkin melarang ibu menyusui saat hamil jika memiliki riwayat
persalinan prematur atau mengalami nyeri atau perdarahan uterus.
Bebrapa hal berikut ini mungkin dapat terjadi ketika menyusui saat
hamil, Namun semua ini adalah normal:
* Puting dan payudara mungkin sedikit sakit selama kehamilan.
* Jumlah produksi ASI mungkin berkurang.
* Rasa ASI mungkin berbeda dari sebelumnya. Karena menjelang akhir
kehamilan, produksi ASI dengan jenis kolostrum meningkat. (Kolostrum
adalah cairan ASI tebal, kekuningan yang diproduksi saat hamil dan
selama beberapa hari pertama setelah bayi lahir)
* Beberapa ibu khawatir bahwa stimulasi puting selama menyusui akan
menyebabkan persalinan prematur. Nyatanya stimulasi puting memicu
produksi oksitosin, namun jumlah yang dilepaskan tidak cukup untuk
merangsang persalinan dalam keadaan normal.
Jika ibu ingin melanjutkan menyusui saat hamil atau menyusui kedua
anaknya ketika sudah melahirkan, maka sangat perlu dukungan tambahan
dari orang yang dicintai misalnya suami atau orang terdekat lainnya.
Juga berkonsultasi dengan dokter apakah perlu suplemen vitamin tambahan.
Minggu, 18 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan.... di isi