Pages

Senin, 07 Januari 2013

Pemeriksaan Sanitasi Tanah


PEMERIKSAAN SANITASI TANAH


PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel tanah yang dimaksud adalah tanah permukaan. Tanah permukaan adalah bagian dari tanah yang berada pada permukaan. Bagian tanah ini diambil dengan cara pengerokan menggunakan sendok semen. Hal ini penting diketahui karena telur/larva cacing usus yang tersebar pada tanah adalah berada pada permukaan tanah.
1.             Peralatan
Alat-alat yang dipergunakan untuk mengambil sampel adalah :
a.       Garpu tanah
b.      Sendok semen
c.       Kantong plastik
d.      Spidol
2.             Cara Pengambilan
Setelah titik lokasi ditentukan lakukan hal-hal sebagai berikut :
a.              Bersihkan titik lokasi tersebut dengan garpu tanah dari dahan-dahan, rumput-rumput kering dan kerikil.
b.             Siapkan kantong plastik kemudian diberi kode lokasi dan tanggal pengambilan sampel dengan spidol permanen.
c.              Keroklah tanah permukaan pada lokasi tersebut seluas ± 40 x 40 cm2 dengan menggunakan sendok semen sebanyak ± 100 gram.
d.             Ikatlah kantong-kantong plastik yang telah terisi dengan baik, untuk dikirim ke laboratorium. Jadi tiap rumah diperoleh 4 kantong sampel tanah.

E.     PENGIRIMAN SAMPEL
Pengiriman sampel ke laboratorium hendaknya tidak lebih dari 7 hari. Dalam perjalanan hendaknya tidak terlalu panas.
Bila laboratorium puskesmas belum dapat melakukan pemeriksaan, dapat dikirim ke laboratorium Rumah Sakit, atau ke laboratorium lain yang terdekat.

F.     PEMERIKSAAN SAMPEL
  1. Sasaran
Sasaran pemeriksaan adalah telur dan larva cacing usus yaitu :
a.       Telur untuk cacing : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, cacing tambang.
b.      Larva untuk cacing : Strongiloides

  1. Reagensia
Reagensi yang diperlukan :
a.       Larutan hipoklorit 30%
b.      Larutan Magnesium Sulfat (282 gr/liter)
c.       Eosin
d.      Aquadest


3.      Peralatan
Alat-alat yang digunakan adalah :
a.           Sendok tanah
b.          Sentrifuse lengkap dengan tabung
c.           Tabung reaksi dengan rak
d.          Obyek glass (kaca benda)
e.           Deck glass (kaca tutup)
f.           Gelas ukur 1.000 ml
g.          Steering rod (kaca pengaduk)
h.          Hydrometer (pengukur BD)
i.            Mikroskop
j.            Kain kasa (5 cm x 5 cm)
k.          Kaos kecil
l.            Aplikator
m.        Corong
n.          Timbangan

4.      Prosedur
a.           Timbang sampel tanah yang telah dibersihkan dari kerikil dan daun-daunan (rumput-rumput kering) sebanyak 5 gram.
b.          Masukkan tanah ini ke dalam tabung-tabung centrifuge.
c.           Tambahkan 20 ml larutan hipokhlorit  ke dalam tabung yang berisi tanah.
d.          Aduk dengan steering rod hingga merata dan diamkan selama 1 jam.
e.           Setelah semua rumah tabung dalam centrifuge terisi semua, hidupkan centrifuge dengan kecepatan 2000 rpm selama kurang lebih 2 menit. Lakukan kegiatan ini sampai 2 kali.
f.           Setelah diputar selama 2 menit, buang cairan supernatant.
g.          Endapan tanah yang ada ditambah dengan larutan MgSO4 yang telah disiapkan sampai mencapai lebih kurang ¾ volume tabung.
h.          Putar lagi dengan centrifuge dengan kecepatan 2500 rpm selama 5 menit.
i.            Centrifuge dihentikan, ambil tabung-tabung centrifuge ini, tempatkan dalam rak yang telah tersedia.
j.            Tambahkan larutan MgSO4 dengan BD 1.260 ke dalam tabung-tabung centrifuge sehingga mencapai permukaan tabung dan permukaannya sedikit mengembung. Diamkan beberapa menit.
Pengaturan BD MgSO4 dapat dilakukan dengan penambahan air bila BD-nya tinggi sedangkan bila BD MgSO4 rendah (H.1.260) ditambah dengan larutan MgSO4.
k.          Tutupkan deck glass kepada tiap-tiap tabung ini dan tunggu selama 30 menit. Jika ada telur dan larva cacing dalam tanah tersebut maka telur dan larva tersebut sudah mengapung dan menempel pada deckglass.
l.            Pindahkan deck glass ini ke atas sebuah kaca benda (object glass). Jika perlu tambahkan eosin sebagai pewarna, maka sediaan telah siap.
m.        Periksa sediaan ini di bawah mikroskop dan identifikasi telur/larva cacing usus yang ada.
n.          Lakukan pemeriksaan terhadap semua sampel yang diterima.

F.     INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN
Suatu titik lokasi dinyatakan positif (+) apabila paling sedikit 1 (satu) di antara keempat sediaan yang diperiksa dan titik lokasi tersebut positif telur atau larva cacing tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan.... di isi