“Faktor gaya hidup sangat sedikit
berkaitan dengan risiko kanker prostat, terutama dengan risiko penyakit
agresif, sehingga akan sangat menarik jika asosiasi ini dikonfirmasi
dalam studi lain,” kata peneliti Kathryn M. Wilson, PhD, di Channing
Laboratorium, Harvard Medical School dan Harvard School of Public
Health, dalam rilis suatu berita. “Hasil penelitian yang kami lakukan
menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk berhenti minum kopi, apabila
dihubungkan dengan kekhawatiran tentang kanker prostat.”
Peneliti mengatakan bahwa ini adalah studi pertama dari jenisnya untuk melihat prospektif baik risiko kanker prostat secara keseluruhan dan risiko kanker prostat lokal dan lanjutan.
Dalam studi tersebut, peneliti
menganalisis informasi dari Health Professionals’ Follow-Up Study, yang
meliputi data tentang kebiasaan minum kopi sekitar 50.000 orang pada
tahun 1986-2006. Selama periode waktu itu, sebanyak 4.975 dari mereka
menderita kanker prostat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
orang-orang yang paling sering minum kopi (enam cangkir atau lebih per
hari) memiliki 59% lebih rendah risiko kanker prostat agresif (penyakit
fatal atau lanjutan) dibandingkan dengan yang bukan peminum kopi.
Namun para peneliti mengatakan bahwa
bukan hanya kafein yang bertanggung jawab atas manfaat pencegahan kanker
prostat. Penelitian menunjukkan orang-orang yang minum kopi tanpa
kafein juga mengalami penurunan serupa untuk risiko kanker prostat
agresif.
Para peneliti mengatakan bahwa kopi juga
mengandung banyak senyawa lain yang berpotensi menguntungkan
seperti antioksidan dan mineral yang mungkin saja memainkan peran dalam
mencegah terjadinya kanker prostat, dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil ini.
Kopi memiliki efek pada insulin dan metabolisme glukosa serta tingkat hormon seks, yang kesemuanya ini memainkan peran dalam terjadinya kanker prostat.
Sumber : tips-kesehatan.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan.... di isi