PEMERIKSAAN SANITASI TANAH
PENGAMBILAN SAMPEL
Sampel tanah yang dimaksud adalah tanah permukaan.
Tanah permukaan adalah bagian dari tanah yang berada pada permukaan. Bagian
tanah ini diambil dengan cara pengerokan menggunakan sendok semen. Hal ini
penting diketahui karena telur/larva cacing usus yang tersebar pada tanah
adalah berada pada permukaan tanah.
1.
Peralatan
Alat-alat yang dipergunakan untuk
mengambil sampel adalah :
a. Garpu tanah
b. Sendok semen
c. Kantong plastik
d. Spidol
2.
Cara Pengambilan
Setelah titik lokasi ditentukan lakukan
hal-hal sebagai berikut :
a.
Bersihkan
titik lokasi tersebut dengan garpu tanah dari dahan-dahan, rumput-rumput kering
dan kerikil.
b.
Siapkan
kantong plastik kemudian diberi kode lokasi dan tanggal pengambilan sampel
dengan spidol permanen.
c.
Keroklah
tanah permukaan pada lokasi tersebut seluas ± 40 x 40 cm2 dengan menggunakan sendok
semen sebanyak ± 100 gram.
d.
Ikatlah
kantong-kantong plastik yang telah terisi dengan baik, untuk dikirim ke
laboratorium. Jadi tiap rumah diperoleh 4 kantong sampel tanah.
E. PENGIRIMAN SAMPEL
Pengiriman sampel ke laboratorium hendaknya tidak
lebih dari 7 hari. Dalam perjalanan hendaknya tidak terlalu panas.
Bila laboratorium puskesmas belum dapat melakukan
pemeriksaan, dapat dikirim ke laboratorium Rumah Sakit, atau ke laboratorium
lain yang terdekat.
F. PEMERIKSAAN SAMPEL
- Sasaran
Sasaran pemeriksaan adalah telur dan larva cacing
usus yaitu :
a.
Telur untuk cacing : Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura, cacing tambang.
b.
Larva untuk cacing :
Strongiloides
- Reagensia
Reagensi yang diperlukan :
a. Larutan hipoklorit 30%
b. Larutan Magnesium Sulfat (282 gr/liter)
c. Eosin
d. Aquadest
3. Peralatan
Alat-alat yang digunakan adalah :
a.
Sendok
tanah
b.
Sentrifuse
lengkap dengan tabung
c.
Tabung
reaksi dengan rak
d.
Obyek
glass (kaca benda)
e.
Deck
glass (kaca tutup)
f.
Gelas
ukur 1.000 ml
g.
Steering
rod (kaca pengaduk)
h.
Hydrometer
(pengukur BD)
i.
Mikroskop
j.
Kain
kasa (5 cm x 5 cm)
k.
Kaos
kecil
l.
Aplikator
m.
Corong
n.
Timbangan
4. Prosedur
a.
Timbang
sampel tanah yang telah dibersihkan dari kerikil dan daun-daunan (rumput-rumput
kering) sebanyak 5 gram.
b.
Masukkan
tanah ini ke dalam tabung-tabung centrifuge.
c.
Tambahkan
20 ml larutan hipokhlorit ke dalam
tabung yang berisi tanah.
d.
Aduk
dengan steering rod hingga merata dan diamkan selama 1 jam.
e.
Setelah
semua rumah tabung dalam centrifuge terisi semua, hidupkan centrifuge dengan
kecepatan 2000 rpm selama kurang lebih 2 menit. Lakukan kegiatan ini sampai 2
kali.
f.
Setelah
diputar selama 2 menit, buang cairan supernatant.
g.
Endapan
tanah yang ada ditambah dengan larutan MgSO4 yang telah disiapkan
sampai mencapai lebih kurang ¾ volume tabung.
h.
Putar
lagi dengan centrifuge dengan kecepatan 2500 rpm selama 5 menit.
i.
Centrifuge
dihentikan, ambil tabung-tabung centrifuge ini, tempatkan dalam rak yang telah
tersedia.
j.
Tambahkan
larutan MgSO4 dengan BD 1.260 ke dalam tabung-tabung centrifuge sehingga
mencapai permukaan tabung dan permukaannya sedikit mengembung. Diamkan beberapa
menit.
Pengaturan BD MgSO4 dapat dilakukan
dengan penambahan air bila BD-nya tinggi sedangkan bila BD MgSO4
rendah (H.1.260) ditambah dengan larutan MgSO4.
k.
Tutupkan
deck glass kepada tiap-tiap tabung ini dan tunggu selama 30 menit. Jika ada
telur dan larva cacing dalam tanah tersebut maka telur dan larva tersebut sudah
mengapung dan menempel pada deckglass.
l.
Pindahkan
deck glass ini ke atas sebuah kaca benda (object glass). Jika perlu tambahkan
eosin sebagai pewarna, maka sediaan telah siap.
m.
Periksa
sediaan ini di bawah mikroskop dan identifikasi telur/larva cacing usus yang
ada.
n.
Lakukan
pemeriksaan terhadap semua sampel yang diterima.
F. INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN
Suatu titik lokasi dinyatakan positif (+) apabila
paling sedikit 1 (satu) di antara keempat sediaan yang diperiksa dan titik
lokasi tersebut positif telur atau larva cacing tersebut.