Tentu saja olahraga, beristirahat, dan mengonsumsi makanan kaya vitamin merupakan kebiasaan yang baik. Namun, bila berlebihan, semua itu justru bisa menimbulkan bahaya besar. Dan, inilah alasannya.
Terlalu banyak tidur
Tentu saja setiap orang ingin bisa beristirahat cukup dan sayangnya, kebanyakan dari kita tak mendapatkannya. Meski demikian, terlalu banyak tidur memiliki efek negatif. "Jika biasanya Anda hanya tidur 6 jam selama hari kerja, lalu memutuskan untuk tidur 9-10 jam saat akhir pekan tiba, maka jangan kaget jika Anda bangun dengan bonus sakit kepala," ujar Margaret Lewin, MD, asisten profesor bidang kesehatan di Weill Medical College of Cornell University, New York City. "Saat terlelap, tubuh bernafas lebih lambat, jadi CO2 yang dikeluarkan pun lebih sedikit. Tidur lebih lama memberi kesempatan pada CO2 untuk mengendap dalam tubuh lebih lama, memicu timbulnya sakit kepala."
"Selain sakit kepala, seseorang yang tidur berlebihan cenderung merasa depresi, rawan jantung, bahkan bisa juga meninggal," tambah Dr. Margaret.
Overdosis vitamin
Vitamin, entah dari makanan atau pil, merupakan salah satu komposisi penting yang diperlukan tubuh. Namun, bagaimana bila overdosis? Adakah dampaknya? Menurut ahli gizi, Lyssie Lakatos, RD, para wanita harus hati-hati dengan jenis vitamin yang larut dalam lemak seperti A, karena bisa tertimbun dalam lemak. Berbeda dengan C yang larut dalam air sehingga mudah dikeluarkan lewat urin.
Vitamin A penting untuk kesehatan mata, reproduksi, dan sistem imun. Vitamin A banyak terdapat dalam buah dan sayur, juga susu dan telur. Masalahnya adalah banyak makanan diperkaya vitamin A. "Jika Anda makan sereal dengan susu, lalu mengonsumsi multivitamin, dan makan sebutir telur, maka kemungkinan besar, kadar vitamin A hari itu sudah berlebihan," ujar Lyssie.
Lalu, apa tanda-tanda tubuh kelebihan vitamin A? Rambut dan alis rontok, kulit kasar, dan bibir pecah-pecah. Sebaiknya Anda tak perlu menambah multivitamin lagi jika bahan makanan sudah mengandung jumlah vitamin A yang cukup.
Olahraga sepanjang waktu
Sepanjang minggu sudah duduk di balik meja kantor, kini saatnya untuk olahraga. Tapiii, tunggu dulu! "Seseorang yang jarang berolahraga lebih berpotensi terluka jika mereka terlalu bersemangat melakukannya pada sekali waktu," ujar Carly Cummings, seorang personal trainer sekaligus pendiri Hyp-Yoga Inc. "Tips yang bisa saya berikan untuk pemula adalah mengingat bahwa olahraga adalah sebuah tahap yang harus dilakukan konsisten seumur hidup. Jadi, pilih yang bisa Anda nikmati. Memaksakan diri, bahkan jika sampai tubuh kesakitan, jelas bukan tindakan bijak." Selalu mulai olahraga dengan start pelan dan pemanasan lebih dulu. Setahap demi setahap itu sangat penting.
'Banjir' pembersih tangan
Sedikit-sedikit hand sanitizer...Meski para ahli menyetujui bahwa hand sanitizer berbasis alkohol bisa menghentikan peredaran kuman penyakit , namun sabun dan air tetap merupakan cara cuci tangan yang lebih sehat. "Sanitizer disediakan saat tak ada tempat cuci tangan di sekitar Anda. Menggunakan gel pembersih beberapa kali, tanpa mencucinya, memungkinkan bakteri menempel di tangan." Ada baiknya, setelah pemakaian gel pembersih tangan sebanyak 3 kali, Anda segera mencuci tangan dengan air dan sabun.
Berlimpah serat
Serat memang ramah untuk pencernaan dan kadar gula dalam darah. Serat juga merupakan sahabat baik bagi mereka yang sedang diet karena serat memberi kesan penuh pada lambung. Namun, mengonsumsi serat berlebih bisa memicu timbulnya gas dalam perut, diare, dan kram perut," ujar ahli gizi Tammy Lakatos Shames, RD.
Sikat gigi terlalu keras
Tentu saja gigi yang putih bersih itu indah, namun hal ini tak berarti Anda berhak menyikatnya terlalu keras dan terlalu sering. "Semua pasta gigi pasti mengandung zat abrasif (untuk menghilangkan noda), dan penggunaan terlalu banyak bisa melukai email gigi," ujar Dr. Margaret. "Sedangkan menyikat gigi terlalu keras bisa mencederai gusi dan membuatnya menyusut." Lebih baik Anda menggosok gigi 2-3 kali sehari dengan pasta sebanyak ukuran kacang polong dan sikat gigi dengan bulu soft-medium.
Cuci muka lagi
Jika kulit berminyak dan cenderung berjerawat, maka Anda mungkin bakal tergoda untuk sering-sering cuci muka. Padahal mencuci muka terlalu sering justru akan membuat kulit sensitif iritasi dan memperburuk jerawat. "Tujuan mencuci wajah adalah menghapus kotoran dan debu, bukan menguliti lapisan kulit wajah," ujar dermatologis Debra Wattenberg, MD. "Mencuci wajah 2 kali sehari dengan sabun lembut itu sudah cukup."
Tes kesehatan melulu
Ada diskon dari laboratorium terdekat untuk layanan check-up. Entah karena alasan diskon, atau terlalu khawatir dengan kondisi diri sendiri, bisa menyebabkan seseorang sering tes. Perlu Anda ketahui, jika dokter tidak merekomendasikannya. lebih baik Anda tak gampang check-up. Mengapa? Sebab banyak peralatan medis yang memancarkan radiasi yang kurang ramah untuk tubuh.(kpl/IKA)