Pages

Senin, 07 Desember 2015

Pemilahan Sampah Medis Rumah Sakit

Didalam pengolahan sampah layanan kesehatan secara efektif adalah pemilahan dan identifikasi sampah. Penanganan, pengelolaan dan pembuangan akhir sampah akan menurunkan biaya yang dikeluarkan serta memberikan manfaat yang lebih banyak dalam melindungi masyarakat.
            Proses pemilahan dilakukan kedalam beberapa kategori, antara lain: benda tajam, sampah non benda tajam infeksius dan sampah tidak berbahaya (sampah rumah tangga).
Pemilahan merupakan tanggung jawab yang dibedakan pada produsen sampah dan harus dilakukan sedekat mungkin dengan tempat yang dihasilkannya sampah dan dapat memberikan penurunan yang berarti dalam kuantitas sampah layanan kesehtan yang membutuhkan pengolahan khusus.
Berapa cara dalam pemilahan sampah medis yaitu:
1.      Pemilahan sampah harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan sampah tersebut.
2.    Sampah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah dengan memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya wadah tersebut harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk di buka sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak dapat membukanya.
3.      Jarum syringe harus dipisahkan sehingga tidak dapat digunakan lagi.
     Sampah yang telah dipilahkan akan dikumpulkan oleh petugas kebersihan dan akan diangkut ke titik pengangkutan lokal. Kontainer untuk pengumpulan sampah harus terbuat dari bahn yang padat (solid), berwarna relatif terang, stainless dan tahan air. Kontainer untuk pengumpulan sampah medis padat infeksius dan citotoxic harus dibersihkan dan disenfeksi sebelum digunakan ulang. Kantong pelastik yang telah dipakai sama sekali tidak boleh digunakan kembali.
            Sampah infeksius, sampah pathologi dan sampah domestik harus dikumpulkan secara reguler. Sampah harus dikumpulkan setiap harinya bila 2/3 bagian telah terisi sampah. Jenis lain dari sampah (misalnya benda tajam) dapat dikumpulkan dengan frekuensi yang lebih rendah (setelah container penuh 2/3). Sampah farmasi dan sampah kimia dapat dikumpulkan atas permintaan dan setelah memberitahukan kelayanan pengumpulan. (Wagner, 2007)

Pengelolaan Sampah Rumah Sakit

Pengelolaan sampah Rumah Sakit harus dilakukan dengan benar dan efektif dan memenuhi persyaratan sanitasi. Sebagai sesuatu yang tidak digunakan lagi, tidak disenangi, dan yang harus dibuang maka sampah tentu harus dikelola dengan baik. Syarat yang harus dipenuhi dalam pengelolaan sampah ialah tidak mencemari udara, air, atau tanah, tidak menimbulkan bau (segi estetis) tidak menimbulkan kebakaran, dan sebagainya.
Selain itu, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Menurut Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit didalam pelaksanaan pengelolaan sampah setiap rumah sakit harus melakukan reduksi sampah dimulai dari sumber, harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dan beracun, harus melakukan pengelolaan stok bahan kimia dan farmasi. Setiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan sampah medis mulai dari pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan harus melalui sertifikasi dari pihak yang berwenang.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan melakukan :
1.      Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan sampah sebelum membelinya.
2.      Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia.
3.      Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada secara kimiawi.
4.      Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi sampah seperti dalam kegiatan perawatan dan kebersihan.
5.      Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi sampah bahan berbahaya dan beracun.
6.      Memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan.
7.      Menggunakan bahan-bahan yang diproduksi lebih awal untuk menghindari kadaluarsa.
8.      Menghabiskan bahan dari setiap kemasan.
9.      Mengecek tanggal kadaluarsa bahan-bahan pada saat diantar oleh distributor.
Hal ini dilakukan agar sampah yang dihasilkan dari rumah sakit dapat dikurangi sehingga dapat menghemat biaya operasional untuk pengelolaan sampah. (Dekpes. RI, 2004)
Menurut Candra, 2007 Pengelolaan sampah rumah sakit sangat diperlukan adanya suatu kebijakan dari manajemen dan prosedur-prosedur tertentu yang berhubungan dengan segala aspek dalam pengelolaan sampah rumah sakit.
            Pengelolaan sampah layanan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hygiene rumah sakit dan pengendalian infeksi. Sampah layanan kesehatan sebagai reservoir mikroorganisme pathogen, yang dapat menyebabkan kontaminasi dan infeksi. Jika sampah tidak dikelola dengan tepat, mikroorganisme dapat berpinadah melalui kontak langsung, diudara atau melalaui vector (lalat, tikus dan lain-lain).
            Pada proses pengelolaan sampah diperlukan juga perangkat penunjang merupakan sarana dan prasarana yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Perangkat tersebut harus mempertimbangkan aspek ketersediaan anggaran, jumlah kunjungan dan lama rawat inap pasien, serta berbagai pertimbangan teknis yang lain. Perangkat penunjang yang digunakan, antara lain:
1.      Wadah penampungan
2.      Sarana pengangkutan
3.      Sarana pembuangan dan pemusnahan
Menurut Wakner, 2007 secara umum pasilitas pelayanan kesehatan pada tingkat kabupaten kebawah harusnya terhindar dari pengolahan sampah oleh mereka sendiri tapi sampah harus diserahkan untuk diolah ke institusi khusus. Dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dari solusi pengolahan yang berbeda. Kesehatan masyarakat dan resiko kesehatan kerja dalam menggunakan sistim pengelolaan limbah layanan kesehatan sebagai berikut:
1.      Pembakaran atau pengolahan menggunakan steam/uap (autoclave)
2.      Suhu tinggi, incinerator bahan bakar minyak sekala menengah
3.      Suhu tinggi incinerator bio-mass sekala kecil
4.      Pengontrolan sanitasi lokasi penimbunan tanpa pengolahan tapi paling sedikit sehari-hari sampah tertanggulagi.
Pengelolaan sampah merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengelolaan sampah termasuk penimbunan hasil pengolahan terakhir (BAPEDAL,1997).
Menurut Depkes RI (1997), bahwa pengelolaan sampah rumah skit terdiri dari Pemilahan, Penampungan, Pengangkutan dan Pembuangan Akhir.

Jual Minyak But But wilayah Purbalingga Purwokerto Banjarnegara Kebumen dan Cilacap

Minyak But But Baru atau sekarang bernama Minyak Burung Bubut sangat bermanfaat bagi anak-anak, dewasa maupun orang tua.
Dapat digunakan untuk mengatasi masalah dari ujung rambut hingga ujung kaki
Mengandung lebih dari 100 jenis herba, termasuk jenis tumbuhan yang digunakan oleh burung but-but untuk membuat sarang. Masyarakat sejak dahulu mempercayai minyak ini mampu untuk mengobati patah tulang, terkilir dan lain-lain 
 


Berikut adalah MANFAAT MINYAK BUT BUT yang lain :
Patah Tulang. Minyak dipanaskan, kemudian dioleskan dibagian yang patah dan tutup dengan kain.
Untuk Wasir / Ambeyen. Oleskan di anus yang keluar.
Darah tinggi dan lumpuh (stroke). Panaskan minyak dan oleskan pada bagian tengkuk dan bagian yang sakit.
Untuk urut, pijat dan gosok.
Gigitan Serangga seperti lipan, tawon dan lain-lain atau untuk luka-luka yang kecil. Dengan kapas yang dibasahi minyak, kemudian tempelkan pada bagian yang luka.
Terkena Air Panas atau Luka Bakar. Olesi bagian yang luka, olesi terus menerus agar luka tidak mengembung.
Diare atau keracunan makanan. Diminum setengah sendok makan dengan air hangat.
Perut Buncit. Panaskan minyak ini, kemudian urutkan di sekitar perut secara perlahan-lahan.
Perut Kembung pada Anak Kecil. Panaskan minyak, oleskan pada daun sirih dan tempelkan pada bagian perut yang kembung.
Asma pada Anak Kecil. Minum minyak setengah sendok makan pada malam sebelum tidur, Juga oleskan dibagian dada serta selimuti badannya.
Bayi sering menangis diwaktu malam. Oleskan minyak dikening bayi.
Anak sering kencing di waktu malam. Oleskan di bagian puser atau ari-ari sebelum tidur dan minum madu asli untuk lebih baiknya.
Wanita Menopouse. Menghilangkan rasa sakit waktu bersama suami melakukan hubungan badan.
Banyak ketombe, usapkan di kepala sampai merata dan biarkan selama 1 jam kemudian bilas niscaya rambut berkilau dan kepala menjadi segar.
Tumit kaki pecah-pecah, oleskan langsung pada yang pecah-pecah.
Sakit gigi, ambil kapas secukupnya tuangkan pada kapas lalu tempelkan di lubang yang sakit.
Pembersih wajah, ambil minyak secukupnya, oleskan diwajah setelah ½ – 1 jam bersihkan dengan kapas dan air hangat.
Borok kepala, oleskan langsung but-but di lokasi yang sakit sehari 2 kali.
Dompo, oleskan langsung pada kulit yang kena dompo 3 kali sehari
Cikungunya, borehkan but-but ke seluruh tubuh ti
ap pagi dan sore.

Content : 100 ml Harga : Rp 45.000 ,-
Apabila Anda ingin berkonsultasi atau membeli produk, silakan hubungi kami di :


TELP      085227886308