Pages

Jumat, 01 April 2011

Hindari Mie Instant bagi Wanita Hamil dan Balita

Dewasa ini kian banyak orang yang mempercayakan urusan perutnya pada sebuah sajian yang bernama 'mie instan.' Tiap kali berbelanja ibu-ibu tak lupa menyisipkan mie instan dalam daftar kebutuhannya, anak-anak kos selalu menyimpan beberapa bungkus mie instan untuk mencegah kelaparan di malam hari, para pecinta olahraga gunung pun turut memasukkan mie instan sebagai logistik wajib.

Wajar jika mie instan disukai, karena selain praktis, cepat, lezat dan murah. Namun tahukah anda bahwa mie instan tak mempunyai kandungan gizi yang cukup dan bahkan zat additivenya (tambahan) tak baik untuk wanita yang tengah hamil dan juga balita.

Mie, dalam masyarakat Cina merupakan
simbol panjang umur karena bentuknya yang panjang jenis dan bahan pembuatnya bermacam-macam. Ada mie instan, mie kering, mie basah, mie rebus, yang dibuat dari terigu (gandum). Ada juga bihun, yang dibuat dari tepung beras. Lalu soun, yang dibuat dari pati tepung kacang hijau.

Ada juga yang dibuat dari campuran tepung terigu dan beras, tepung tapioka, tepung kentang atau tepung soba. Tapi yang paling populer tentu mie instat, dengan berbagai merk dan citra rasanya, baik dalam kemasan plastik polietilen maupun polistiren (stirofoam), dalam bentuk cangkir atau mangkuk.

Mie instat sebenarnya bentuknya sangat panjang, namun saat pemprosesan ia dilipat, digoreng dan dikeringkan dalam oven panas. Penggorengan inilah yang membuat mie mengandung lemak. Bahan baku utama mi instant memang tepung terigu, namun, selama proses pembuatannya, dipakai juga minyak sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil dan pengental), natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazine (pewarna kuning).

Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.

Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.

Meski risiko kesehatan akibat additive tak langsung kelihatan, namun menurut Arlene Eisenberg, dalam buku What to Eat When You're Expecting, ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang banyak mengandung additive. Bagi balita, bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.

Selain itu juga kandungan utama dari mie adalah karbohidrat. Lalu ada protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mienya sendiri maupun minyak sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi kalori, namun miskin zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral dan serat.

Kalau mau bergizi lengkap, perlu ditambahkan sayuran seperti kol, sawi, tomat, brokoli, wortel, atau kecambah, tambahkan juga baso, udang , telor, sosis atau kornet. Bahan-bahan ini tinggal dimasukkan saat kita merebus mie..mudah bukan? Dan yang perlu diingat, sebaiknya hindari konsumsi mie instant setiap hari.
 
http://caramerawatkesehatan.blogspot.com

Tips Menghilangkan Minyak pada Kulit di Wajah

Memiliki kulit wajah yang cenderung berminyak memang akan membuat kita agak jengkel, apalagi dengan wajah yang berminyak akan membuat penampilan kita jadi kurang menarik, selain wajah yang mengkilat, debu/kotoran yang sering menempel di pori kulit dan bisa mengakibatkan jerawat muncul. Sudah banyak jenis/merk kosmetik yang dapat mengurangi minyak berlebih, seperti facial foam yang anti minyak dan juga krim sunblok yang dapat mengurangi kadar minyak berlebih.


Faktor penyebab kulit berminyak :

1. Sudah pasti pola makan yang buruk akan menjadi penyebab lebihnya kadar minyak, terlalu banyaknya lemak dalam tubuh yang bisa berasal dari makan-makanan yang manis dan
berlemak tinggi.

2. Faktor Hormonal yang bisa menjadi salah satu pula mengapa kulit menjadi berminyak, hormon yang tidak seimbang atau pada saat masa puber yang bisa menjadi pemicu.

3. Pemilihan jenis kosmetik yang tidak tepat bisa menjadi kadar minyak di wajah menjadi meningkat.

4. Faktor keturunan bisa dikatakan juga menjadi factor kulit berminyak, biasanya orang tua yang mempunyai masalah kulit berminyak, akan diwariskan juga ke anaknya.

5. Pengaruh obat-obatan seperti obat untuk KB bisa memicu kulit menjadi berminyak.

Tradisional Herbal :


Daun Seledri atau bisa dikenal dengan nama Apium Graveolens yang bisa anda temui di pasar atau di kebun rumah anda, karena nama daun seledri sudah tidak asing lagi di telinga kita, daun nya juga sering di buat aneka masakan,dan juga bisa dijadikan obat kesehatan.


Cara Penggunaanya :

1. Ambil daun Seledri secukupnya lalu dipotong hingga kecil-kecil, dan setelah di potong kecil-kecil, potongan seledri tersebut dimasukan ke dalam panic yang sudah dimasuki air yang mendidih, dan biarkan rendaman seledri panas tersebut selama 15-20 menit lamanya, setelah didiamkan selama 15-20 menit, dan bisa dibiarkan agar dingin (20-30 menit).

2. Oleskan air Seledri yang sudah direbus dan sudah dingin tadi ke bagian seluruh wajah, biarkan hingga air Seledri tersebut meresap dan mengering.Setelah air Seledri meresap dan mengering bisa dibilas atau dibersihkan dengan air hingga bersih. Gunakan 2 hari 1 kali pemakaian untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
 

Beberapa faktor penyebab turun dan kendurnya payudara

Berikut beberapa faktor penyebab turun dan kendurnya payudara :

1. Melahirkan dan menyusui. Ukuran payudara semakin berkembang seiring dengan usia kehamilan. Membesarnya payudara membuat massanya bertambah. Akibatnya, tarikan ke bawah semakin kuat.

2. Terlalu besar dan terguncang. Mirip dengan kasus ibu menyusui. Massa payudara mempengaruhi tarikan gravitasi. Semakin besar massa, semakin besar juga gaya gravitasinya, apalagi kalau payudara selalu terguncang, khususnya pada para atlet.


3. Tidak ada penyangga. Membiasakan diri tanpa BH akan menyebabkan kendur, apalagi bila ukuran payudara tergolong besar.

4. Kebiasaan buruk. Tidur miring bisa membuat payudara kendur. Ini bisa dijelaskan dengan teori gravitasi bumi. Pada tidur miring, payudara tidak ada yang menyangga sama sekali, kecuali oleh BH. Berbeda dengan tidur telentang, karena payudara disangga oleh tubuh.

5. Penyakit. Penyakit seperti TBC (tuberkulosis) atau kanker bisa mengakibatkan payudara menjadi kecil, kendur, atau turun. Ini karena virus dan sel ganas yang merusak organ tubuh.

6. Kurang gizi. Walau konsumsi makanan bergizi lebih berguna untuk mengencangkan kulit, faktor ini sangat penting. Penyakit seperti TBC atau kanker bisa muncul akibat kurang gizi. Makanan seperti kubis, kacang kedelai, tempe, susu kedelai, dan bawang putih sangat bagus untuk mencegah kanker payudara.

7. Perlakuan kasar. Setiap inci dari tubuh kita harus diperlakukan secara halus, apalagi payudara. Perlakuan kasar seperti meremas-remas terlalu kuat, sangat menentukan keindahan payudara. Juga bila kita menggunakan BH yang membuat payudara tertekan, terjepit, dan lain-lain.

8. Kesalahan memakai BH. BH terlalu kecil, terlalu kencang, atau dibuat dengan bahan tidak bagus, bisa menyebabkan payudara tidak sehat. Akibatnya, payudara menjadi kendur dan turun.